11.5.11

Eat Pray Love

Kirimi aku cinta dan cahaya tiap kali kau 
pikirkan  aku…kemudian  jatuhkan.
Itu tak akan abadi. Tak ada yang abadi.


eat
Ingat saat kau bilang kita harus hidup bersama…
…dan tak bahagia agar kita bisa bahagia?
Anggap ini sebuah kesaksian betapa aku mencintaimu…
…hingga kuhabiskan begitu lama fokuskan diri pada tawaran itu…
…mencoba membuatnya berhasil.
Tapi seorang teman mengajakku ke tempat paling luar biasa.
Namanya Augusteum.
Octavian Augustus membangunnya untuk menyimpan jasadnya.
Saat kaum barbar datang, mereka menghancurkannya bersama yang lain.
Augustus yang Agung, kaisar Roma sejati yang pertama…
…bagaimana dia bisa bayangkan bahwa Roma, seluruh dunia…
…sejauh pemahamannya, akan menjadi reruntuhuan?
Di masa kegelapan, ada yang datang dan mencuri abu kaisar.
Pada abad ke-12, ini menjadi benteng lalu menjadi arena adu banteng.
Setelah itu mereka menyimpan kembang api di sini.
Saat ini, tempat itu menjadi tempat mandi bagi tunawisma…
Sebaiknya kau berhati-hati saat melangkah turun.
Ini salah satu tempat paling sunyi dan sepi di Roma.
Sebuah kota telah berdiri di sekitarnya seiring abad berlalu.
Terasa seperti luka berharga, seperti rasa patah hati…
…yang tak mau kau lepaskan karena itu terlalu sakit.
Kita ingin agar segala hal untuk tetap sama,
Siap hidup sengsara karena takut akan perubahan…
…atas semua hal yang hancur jadi reruntuhan.
Lalu kulihat sekeliling tempat ini, atas kekacauan yang dipikulnya…
…bagaimana tempat ini beradaptasi, dibakar, dijarah…
…lalu menemukan jalan untuk membangun dirinya lagi…
…dan aku kembali diyakinkan. Mungkin hidupku tak begitu kacau.
Hanya dunia yang begitu, dan satu-satunya perangkap nyata…
…adalah terikat dengan salah satu dari hal itu.
Reruntuhan adalah anugerah.
Reruntuhan adalah jalan menuju transformasi.
Bahkan di kota abadi ini…
…Augusteum menunjukkan bahwa kita harus selalu siap…
…untuk gelombang transformasi yang tiada habisnya.
Kita layak dapat yang lebih baik daripada tetap bersama…
…karena kita takut akan hancur jika tak melakukannya.


pray
…Tuhan bersemayam dalam dirimu sebagai dirimu.
Tuhan tak tertarik menyaksikan kinerja…
…bagaimana sosok spiritual berpenampilan dan bersikap.
Gadis pendiam yang berlalu melewati tempat ini dengan diam…
…dengan senyum yang ringan dan halus, siapakah dia?
Dia Ingrid Bergman dalam The Bells of St Mary.
Bukan aku.
Tuhan bersemayam dalam diriku…
…sebagai diriku.
 
love
..Agar bahagia, harus selalu tahu di mana kau berada setiap saat.
Ini adalah keseimbangan sempurna.
Titik pertemuan surga dan bumi.
Tak terlalu banyak Tuhan, tak terlalu rasa egois.
Jika tidak, hidup akan terlalu gila.
Kau kehilangan keseimbangan, kau kehilangan kekuatan.
Semuanya sangat sederhana…
Hanya duduk diam dan tersenyum.
Tersenyum menggunakan wajah.
Tersenyum menggunakan pikiran.
Bahkan tersenyum di hati.

Kadang kehilangan keseimbangan demi cinta...
Adalah bagian dari kehidupan yang seimbang.
Pada akhirnya, aku percaya pada sesuatu yang kusebut…
'The Physics of the Quest'.
Kekuatan alam yang diatur oleh hukum yang senyata hukum gravitasi.
Aturan 'The Physics of the Quest' kira-kira berbunyi seperti ini…
Jika kau berani meninggalkan hal yang kau kenal dan membuat nyaman…
…yang bisa berbentuk apa saja dari rumahmu hingga dendam lama…
 …lalu keluar melakukan perjalanan pencarian kebenaran…
…baik itu eksternal atau internal.
Jika kau sungguh mau pertimbangkan segala yang terjadi  padamu…
…dalam perjalanan itu sebagai petunjuk…
…dan kau terima siapa pun yang kau temui sepanjang jalan…
…sebagai seorang guru.
Dan jika kau siap terutama untuk menghadapi dan memaafkan…
…beberapa realitas yang rumit tentang dirimu…
…maka kebenaran tak akan bersembunyi darimu.
Aku hanya bisa mempercayainya, berdasarkan pengalamanku.


"To lose balance sometimes for love is part of living a balanced
life." _ Eat, Pray, Love

BAM.

    Based on the book by Elizabeth Gilberth : Eat Pray Love
    Directed by : Ryan Murphy
    Cast
    Julia Roberts as Elizabet Gilbert

    James Franco as David

    Billy Crudup as Stephen

    Javier Bardem as Felipe

No comments: