Dear April,
Mungkin kamu tak sehebat yang kukira.
Sebenarnya ini hanya bentuk rasa kecewa yang mendalam tentunya.
Karena kau adalah April, Siapa yang tak tahu April…
semua orang mengetahui April..kau begitu ada dimana-mana…
Dan apa yang kau ketahui tentangku, tentu saja tidak ada, kamu bahkan tak tahu namaku...
kau bahkan tak tahu kalau aku ada.
Kamu begitu sangat dekat sekaligus sangat jauh… seperti ujung jalan yang takkan pernah terjangkau.
Saya tidak tahu kapan tepatnya…kau memenuhi keinginanku, mejaku, buku-bukuku, pikiranku.
Kau adalah alam semestaku…kau tempatku berpusat.
Aku menyukai semua hal tentangmu.
Ini sungguh sangat gila dan tidak masuk akal.
Dan aku ingin menghentikan semua kegilaan ini…
Karena aku ingin kembali waras, aku ingin hidup normal.
Aku ingin bisa melihat banyak cinta yang bertebaran, tapi semuanya tidak bisa.
Aku sungguh sangat buta, aku ingin mengembalikan semuanya kembali ke batas normal.
Maaf, tentu saja ini bukan salahmu..
Ini hanya karena aku saja.
Selama ini saya sudah mencoba menciptakan jarak..tapi itu sungguh sangat menyakitkan.
Untuk tidak mau tahu tentang apa yang terjadi dengan hidupmu.
Tapi kau seperti rumput liar yang tak tahu malu, terus tumbuh, terus datang
Saya tidak pernah bisa untuk berhenti memikirkanmu.
Dan kau ada di mana-mana...
Saya menyerahkan kekuasaan kepada semesta untuk tahu akankah kita bisa bertemu secara kebetulan
Di suatu waktu, di suatu tempat.
Tapi tidak. Bahkan semesta pun tak tahu kalau aku ada…
Jadi mari kita akhiri saja…
Karena aku butuh melanjutkan hidupku.
Meskipun aku tahu, sungguh saya sangat bisa bertahan dengan keadaan ini…
Bertahan dengan hanya melihatmu dari kejauhan…
Jika kau tak tertarik pada hidupku…
Mulai saat ini aku akan melepaskanmu…membiarkanmu dengan kehidupanmu…
Membiarkan tempatmu berdebu tak tersentuh…
Membiarkanmu..mengikhlaskanmu..
...
Semoga aku bisa.
Kau bisa memanggilku November jika kau mau.
love
November